Bagi penggemar kucing mungkin mengerti bahwa pola tidur mahluk ini cukup hebat. Saat mengantuk ia tidur, dimanapun kapanpun. Saat dingin ia mencari hangat, saat hangat ia berlindung dibalik selimut hangat. Namun yang membuat saya lebih salut adalah ia bisa bangun seketika dan kemudian berlari, seperti tak terlihat sedang mengantuk. Kucing marah jika diganggu saat sedang makan atau lagi santai. Namun ia seperti tidak marah ketika tidurnya terganggu. Sebuah penelitian (yang saya lupa darimana membacanya) menjelaskan bahwa pola hormon kucing memungkinkan untuk langsung bergerak cepat saat tidurnya terganggu.
Hal (pola) ini sepertinya berlaku bagi para tukang becak di Kota Jogjakarta.
Perlu diketahui bahwa banyak penarik becak di kota budaya ini berasal atau bertempat tinggal di pinggiran atau tetangga kota. Mereka pulang ke rumah tiap 3 hari atau seminggu sekali. Lalu tidurnya ? di becak.
Ya, mereka tidur dibecak. Sama seperti para penarik becak di kota-kota kecil lintas pantai utara jawa (pantura). Mereka tidur dibecak, didalam gang atau pinggir jalan.
Yang menarik perhatian saya adalah bahwa mereka memiliki sedikit (kalau tidak boleh dibilang banyak) aturan yang mengatakan: jika ingin jasa saya, bangunkan saja.
Pola mirip kucing inilah yang menyentuh nurani saya. Betapa (mungkin) uang demikian sulit dicari, atau memang keuletan bekerja, yang membuat siapapun yang ingin menumpang becak tinggal menepuk bahu sang penarik becak bila ia sedang tidur. Mereka tidak marah, malah senang.
Mungkin saja saya salah, atau hal itu hanya terjadi di kota wisata. Namun demikianlah yang saya dapatkan dari perbincangan sepanjang jalan. Ditengah malam yang sepi, di bawah derasnya hujan, hingga sulitnya moda angkutan lain… becak dapat diandalkan, meski sang pengayuh sedang mengantuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar