Kamis, 26 Agustus 2010

TIDUR KUCING TUKANG BECAK

Bagi penggemar kucing mungkin mengerti bahwa pola tidur mahluk ini cukup hebat. Saat mengantuk ia tidur, dimanapun kapanpun. Saat dingin ia mencari hangat, saat hangat ia berlindung dibalik selimut hangat. Namun yang membuat saya lebih salut adalah ia bisa bangun seketika dan kemudian berlari, seperti tak terlihat sedang mengantuk. Kucing marah jika diganggu saat sedang makan atau lagi santai. Namun ia seperti tidak marah ketika tidurnya terganggu. Sebuah penelitian (yang saya lupa darimana membacanya) menjelaskan bahwa pola hormon kucing memungkinkan untuk langsung bergerak cepat saat tidurnya terganggu.

Hal (pola) ini sepertinya berlaku bagi para tukang becak di Kota Jogjakarta.
Perlu diketahui bahwa banyak penarik becak di kota budaya ini berasal atau bertempat tinggal di pinggiran atau tetangga kota. Mereka pulang ke rumah tiap 3 hari atau seminggu sekali. Lalu tidurnya ? di becak.

Ya, mereka tidur dibecak. Sama seperti para penarik becak di kota-kota kecil lintas pantai utara jawa (pantura). Mereka tidur dibecak, didalam gang atau pinggir jalan.
Yang menarik perhatian saya adalah bahwa mereka memiliki sedikit (kalau tidak boleh dibilang banyak) aturan yang mengatakan: jika ingin jasa saya, bangunkan saja.
Pola mirip kucing inilah yang menyentuh nurani saya. Betapa (mungkin) uang demikian sulit dicari, atau memang keuletan bekerja, yang membuat siapapun yang ingin menumpang becak tinggal menepuk bahu sang penarik becak bila ia sedang tidur. Mereka tidak marah, malah senang.

Mungkin saja saya salah, atau hal itu hanya terjadi di kota wisata. Namun demikianlah yang saya dapatkan dari perbincangan sepanjang jalan. Ditengah malam yang sepi, di bawah derasnya hujan, hingga sulitnya moda angkutan lain… becak dapat diandalkan, meski sang pengayuh sedang mengantuk.

Rabu, 25 Agustus 2010

HASIL DARI HUBUNGAN BAIK

Hari ini, sekali lagi, aku menyaksikan hasil dari hubungan baik dengan oang lain.
Ketika ada sebuah permasalahan akademis yang menimpa keluargaku, mereka stres. Aku yang dekat dengan dunia kampus dimintai tolong…. Bagaimana langkahku.
Kuhubungi relasiku yang kuhormati karena senioritasnya di lingkungan akademis. Kubicara baik-baik, meminta tolong untuk keluargaku.

Aku termasuk orang yang anti suap, anti cara-cara yang tidak benar.
Dan aku tahu, banyak praktek korupsi dan negatif lainnya hadir dari jalan belakang maupun relasi pribadi.

Aku datang, aku cerita semuanya, dan aku minta tolong.
Relasiku segera membawaku kerelasinya yang lebih berkompeten. Dia hanya berkata: keluarganya dia punya masalah begini dan begini, tolong kasih solusinya…
Relasi dari relasiku memahami dan membuat sebuah keputusan yang ringan dan ternyata… tanpa melewati prosedur negatif.

Ada dua hal yang kusadari. PERTAMA, tidak ada yang tidak mungkin diselesaikan selama kita jujur mengungkapkan masalah dan meminta bantuan. KEDUA, hubungan baik memudahkan orang untuk beraktivitas dan menyelesaikan masalah. Karena relasiku dan relasi dari relasiku keduanya teman (almarhum) bapakku. Terima kasih bapak. Terima kasih Tuhan, engkau jadikan bapakku sebuah kebaikan.

Senin, 23 Agustus 2010

Senangnya Hati

bila perasaan senang, syukur dengan Tuhan, mengucap kata baik, dan beraktivitas baik
bila mandi dengan tenang, membersihkan seluruhnya dengan senang
bila menyiapkan rumah yang bersih rapi indah, dengan tenang
dan berangkat bekerja dengan tenang.

ada hal-hal yang prioritas, semisal beramal
ada hal-hal yang biasanya haruslah sambil lalu, semisal membaca komik atau main game
yang penting jangan tergesa-gesa... lakukan dengan tenang.

mempersiapkan diri dan rumah dengan tenang adalah prioritas
agar tak kepikiran saat bekerja
agar menjadi senang saat pulang tiba.

Senangnya hatiku
melihat perasaanku senang, ucapanku manis, tingkahku baik
melihat rumahku rapi
kendaraanku rapi
lingkunganku rapi

Minggu, 22 Agustus 2010

BaLi

saya ingin ke BaLi...
seperti saya ingin tinggal di alam yang indah dan sejuk
dengan warga yang ramah
dengan gaya hidup yang sederhana

saya ingin ke BaLi...
tuk mendekatkan diri pada Sang Kuasa
dalam hening, dalam rasa syukur, dalam pengabdian pada alam

saya ingin ke BaLi...
untuk menambah wawasan
menyimpan kenangan
dan memperindah cita-cita
karena tak ada yang mustahil dari keindahan, dimanapun kita ada

Sabtu, 21 Agustus 2010

Bagaimana para orang tua mengatur waktunya ?

Hampir tidak ada masa tua yang berbeda dari mudanya. Kecuali tambah atau kurangnya waktu untuk beraktivitas. Jadi, jangan berharap muda hura-hura dan tua masuk surga, atau muda menumpuk harta tua tingga menikmati.

Jika orang yang berumur 60 tahun masih terbang kesana kemari mengurusi bisnisnya itu bukanlah orang tua. Itu businessman. Yang saya maksudkan disini adalah orang ‘berumur’ yang menghabiskan sebagian waktu hariannya untuk menjalani masa pensiun atau tidak dalam posisi bekerja mayoritas bekerja.

Adanya jatah pensiun bisa berupa uang pensiun atau anak yang menanggung kebutuhan hidup atau investasi yang hasilnya bisa untuk mengisi kebutuhan hidup.

Hal positif bagi orang tua dipedesaan diisi dengan berjalan-jalan di pekarangan atau menyapu atau menikmati teh hangat dengan kicau burung dan suara televisi. Kebiasaan bangun pagi sejak muda akan menjadi hal positif dimasa tua.

Saya membayangkan dinginnya pagi bersama kicau burung dan kokok ayam berpadu dengan goyangan kursi serambi dan secangkir teh. Hmmm… seorang tua menikmati waktunya yang indah diantara pepohonan yang menghalangi global warming untuk datang.
Usai anak-anak berangkat kerja, seorang tua mendatangi cucunya yang lucu dan mengajaknya bermain, atau minimal melihatnya bermain. Jika mengantuk tidurlah, jika sepi, mengajilah. Jika masih sepi, jalan-jalanlah ke tetangga atau perkumpulan warga.

Seorang tua berjalan-jalan keliling kampong di sore hari. Menyapa kiri kanan muka belakang, mengomentari keindahan bunga-bunga, member sedikit wejangan kepada yang meminta.

Seorang tua datang ke masjid ketika shubuh, ketika dzuhur ashar, ketika maghrib isya, dan ketika ada acara. Mengaji dan menghadapi keindahan ciptaan Tuhan dengan sungguh-sungguh.

Dilain tempat, seorang tua menulis di depan komputer, juga dengan alunan lagu santai dan nostalgia. Menceritakan tentang dunia yang telah lalu. Dunia yang hiruk pikuk dengan palsu dan angkuh. Ia mungkin telah meninggalkan masa lalu, namun seringkali ia tidak ingin kehilangan ketenaran, tidak ingin kehilangan pengaruh. Betapa bahagianya bila ia ‘sejak muda’ tidak menyandarkan keinginan untuk menjadi tenar dan dipuja. Betapa tenangnya hati dan kehidupan bila misi hidup positif tidak terpengaruh oleh tepuk tangan kagum atau cemooh penghinaan.

Ketika Tuhan adalah teman sejati dan tujuan dari nafas, maka tak ada air mata dan tawa yang sia-sia. betapa senangnya bila setiap detik bermakna, hanya mengharap keridhoan NYA.

Disebuah rumah sakit, seorang koruptor terbaring dengan sisa-sisa pujian dari bekas anak buah. Diujung yang lain, seorang tua yang kaya raya menyesali ketidakberartian dan kesepian yang dialami. Dibanyak tempat tidur, seorang tua sudah hampir menjadi bayi. Dan dipenjuru bumi lainnya, seorang tua tak bisa tidur dan selalu marah-marah… Semua karena masa mudanya.

Kamis, 19 Agustus 2010

Mengasah hati

Mengasah hati adalah membuat kebiasaan. Adalah melakukan berulang-ulang dan berulang-ulang hingga mungkin mencapai titik jenuh hingga tak lagi terasa karena telah merasuk di alam bawah sadar. Mengasah hati tak sama dengan mengasah raga.

Mengasah hati dapat dilakukan dengan pikiran, dapat dilakukan dengan raga, dan yang pati harus dilakukan dengan hati. Dengan menghafal (pikiran) kita bisa tahu ilmu hitung dan perkalian. Dengan setiap hari menanam (raga) kita jadi terbiasa menghijaukan bumi. Namun tanpa kehadiran hati kegiatan menghafal dan menanam hanya akan menjadi seperti itu. Dengan kehadiran hati kegiatan apapun menjadi seperti “berarti”. Tanaman yang dipelihara (raga) dengan menghadirkan kemesraan (hati) jauh lebih bermanfaat tumbuhnya, bahkan dapat memberikan hasil ‘lebih’.

Kemudian, hati yang bagaimanakah yang memberikan efek terdalam ?
Hanya dengan kehadiran hati yang berhubungan dengan Tuhan yang memberikan efek positif apapun yang terbaik. Seorang aktivis ikan paus akan menangis dan membuat lagu tentang kepunahan dan hilangnya peradaban ketika melihat binatang kesayangannya mati terdampar. Namun seseorang yang selalu mengasah hati untuk Tuhan tidak akan berhenti bergembira tentang apapun yang dialami sepanjang hidupnya. Karena ia tahu ada hanya Tuhan yang menguasai semua hal, hanya Tuhan yang menjalankan apapun, dan hanya kepada Tuhan hati, pikiran, dan raga akan kembali.

Tetapi Tuhan memiliki syarat yang harus dipenuhi untuk dekat dengan NYA. Yang pertama melalui ibadah formal, kedua melalui keseharian yang berguna bagi peningkatan kualitas kehidupan.

Tidak akan ada kesedihan ketika hati telah dekat dengan Tuhan. Jika ada, berarti belum dan belum dekatlah kita dengan NYA. Nyanyian sedih dan gembira adalah gambaran hati, dan menjadi sangat bermakna, bahkan disetiap detiknya, bila Tuhan hadir disana.

Rabu, 18 Agustus 2010

saat kunyalakan laptopku

Setiap pagi, dan setiap kunyalakan laptopku, yang paling awal kubuka adalah impianku. Sebuah impian yang sederhana namun indah. Sebuah impian yang berarti proses, bukan akhir.

Ketika materi menjadi akhir cita-cita maka dunia tak akan cukup, seperti 2 gunung emas yang tak cukup bagi seorang manusia. Ketika nama baik yang diinginkan maka kita terbelenggu dalam kepalsuan demi pujian.

Namun, ketika rasa syukur yang jadi impian, tak pernah habis bahagia datang. Ketika amal yang jadi tujuan, tak pernah jenuh kita melakukan. Dan ketika keseimbangan yang mendominasi impian, maka hidup terasa tak pernah akan habis.

Tuhan memberi bakat dan keinginan yang khas bagi tiap manusia, untuk mewarnai dunia. Dan kepada Tuhanlah kita harus berterima kasih.

Selamat pagi…. Dan terima kasih Tuhan.

Impianku… menikmati hidup… membaktikan hidup…

hari itu… disebuah rumah sederhana, teduh & indah,
di pegunungan yang sejuk,
saat kebebasan finansial hadir dalam kesederhanaan.
selalu… kunikmati suasana dan rasa terima kasih pada Tuhan,
yang membimbing manajemen waktuku dengan nyaman,
yang menyuruhku untuk ramah pada semua,
dan mengizinkanku berpenampilan inspiratif tentang keindahan alam,
serta menjaga tubuhku agar tetap atletis.
setiap hari… kudatangi masjid untuk sholatku,
kusapa alam dalam olahragaku,
& kuberikan sedekah dengan tulisan dan tanamanku.
kujalani traveling setiap bulan untuk menikmati wawasan yang berbeda,
& menulis buku setiap tahun sebagai warisanku bagi peradaban.
identitasku adalah motivator komunitas hijau dan gaya hidup alami

Selasa, 17 Agustus 2010

Merdeka untuk Santai

ini hari kemerdekaan... waktu yang tepat untuk menikmati alam kemerdekaan. mengenyam pendidikan, makan dan minum dimana saja, berkerja disemua sektor kehidupan, dan mengatur waktu semaunya.

kemerdekaan untuk mengatur waktu semaunya ini yang tepat untukku, dengan segala konsekuensinya.
aku ingin merdeka untuk mengatur waktu berdasarkan waktu sholat. aku ingin shubuh dzuhur ashar maghrib isya. aku ingin bugar diwaktu-waktu itu. aku ingin waktu bekerjaku tak mengganggu waktu sholatku. aku ingin waktu olahraga, menanam, dan menulisku tak mengganggu waktu sholatku. aku ingin meredeka, dengan konsekuensi ku sendiri.

Merdeka untuk santai adalah merdeka untuk menikmati dingin dan heningnya pagi. ditengah kicau merdu burung serta bersembunyinya katak dan jangkrik. diantara hilangnya embun dan munculnya penjual nasi kuning.

Merdeka untuk santai adalah memfoto suasana. pasar ramadhan yang ramai dan ngabuburit warga kota di mall-mall.

Merdeka tetaplah bekerja di waktu puasa. terutama bila bekerja dihal yang menyenangkan, seakan hidup adalah mainan.

Merdekalah perasaanku untuk menikmati hidup dan berterima kasih pada Tuhan.
Atas nikmatnya atas hidupku. atas kemerdekaan pilihan hidupku.

Sabtu, 14 Agustus 2010

Kebiasaan … tenang

Apa yang sering kita dengar dan lihat akan mendominasi otak dan gerak kita. Jika sering menonton berita televisi maka hal itulah yang jadi perbincangan. Jika seharian nonton sinetron maka emosi dan mimpi kemewahan kita mirip seperti tokoh-tokohnya. Jika kita tak memiliki ‘sesuatu’ yang benar-benar disukai dan dituju maka hiburan elektronik memangsa kita. Maen futsal dan bulutangkis serasa lebih kuat dari tv. Proyek berduit besar atau tuntutan untuk dapat gaji mengharuskan kita lupakan berita KPK.

Berbahagialah jika kita hanya nonton tv sesekali, khusus yang disukai. Maka kita tak diperbudak angan-angan dan perut tak digendutkan oleh kursi empuk.
Lebih bersyukur lagi jika kita hampir-hampir tidak pernah menonton tv.

Saya ingin tinggal di sebuah desa dipegunungan yang sejuk. Radio dan laptop menjadi hiburan di rumah. Selebihnya menikmati teh hangat di tengah kesejukan, berolahraga naik turun lembah, menghijaukan lahan-lahan kosong, mempercantik taman rumah dengan bunga-bunga, dan bekerja ditempat yang asyik dengan orang-orang yang saling mendukung.

Apa yang sering mendera kita maka demikian pula kita adanya. Jika rasa ikhlas yang tulus, terima kasih atas apapun karunia Tuhan, dan sembahyang sebagai wujud terima kasih kita mulai dibiasakan maka suatu saat maka ketenangan jiwa terasa lebih menggema lama, hingga ke tetangga.

Kota dan desa mungkin tak berbeda jauh. Ketika ikhlas, rasa terima kasih, dan doa menjadi kebiasaan, apapun nyaman dan tenang dilakukan, meski panas terik kemarau menerpa tanah yang dipijak. Kuingin dipenuhi oleh ketenangan… di pegunungan yang sejuk… disebuah rumah sederhana yang indah dan teduh.

Rabu, 11 Agustus 2010

apa sih yang menarik dari bulan puasa ?

Pawai menjelang datangnya
Sms ucap maafnya
Puasanya
Tarawihnya
Sahurnya
Buka puasanya
Pasar ramadhannya
Ngajinya
Pengendalian hawa nafsunya
Kurus dan sehatnya
Malam lailatul qodarnya
Zakatnya
Pulang kampungnya
Sms & parsel lebarannya
Takbirannya
Sholat iednya
Lebaran dan silaturahminya

Puasa bisa jadi tidak penting lapar hausnya.
Motivasi dan Kebiasaan menjadi pilar yang meneguhkan semua hal menjadi lebih baik. Motivasi membuat segala sesuatunya menjadi berarti dan lebih mudah. Kebiasaan membuat yang awalnya sulit menjadi mudah. Kita lakukan keduanya saat ramadhan. Apalagi jika ramadhan bisa dinikmati, dengan mendengar merenungkan dan memahami, tanpa jadwal padat dan tanpa tergesa-gesa.

Selasa, 10 Agustus 2010

Waktu Ramadhan

Esok saatnya memperbaiki keadaan. Saat Ramadhan. Berpakaian cantik, Hadir di Masjid, Sholat sunnah, mengaji, hingga Sholat berjamaah serta dzikir dan bersalaman. Membiasakan 30 hari hingga kebiasaan itu benar-benar dilakukan tanpa sadar.

Esok saatnya mengubah prioritas. Merubah jadwal kerja, hanya tuk sebulan. Karena tarawih membutuhkan persiapan. Karena malam lebih baik tuk ibadah. Karena bangun sahur juga ibadah. Menghadirkan Tuhan dihampir semua waktu. Mengurangi waktu kerja demi hal yang jauh lebih baik dari kekayaan dunia.

Banyak yang tidak menyadari bermaknanya Ramadhan. Menganggap kerja harus tetap giat, sementara waktu tak pernah lebih dari 24 jam sehari. Meniadakan prioritas lain selain kerja kerja dan kerja.

Banyak yang tidak mau mencoba. Menjadikan hal kecil sebagai perjalanan positif. Sedekah tiap hari, atau membaca qur’an tiap hari, atau sholat di masjid tiap hari.

Inilah waktunya, menguatkan niat, menambah semangat, menggembirakan motivasi. Dan membuat prioritas, menyingkirkan sementara hal lain, dan menghadirkan kekuatan ibadah.
… hingga usai Ramadhan nanti semua akan menjadi kebiasaan yang tak lagi merepotkan, dan semua menjadi lebih baik. Semoga.

Senin, 09 Agustus 2010

KUTAI LAMA

akhirnya kesampaian juga aku melakukan tur sungai. cuaca mendung membuat sejuk suasana. maklumlah, aku tidak suka kepanasan, khawatir cepat item.

ini bagian dari kebiasaanku untuk tur tiap bulan, menambah wawasan dan kesegaran.

KUTAI LAMA menjadi tujuan kami. disitulah tengah peradaban kerajaan kutai yang beragama islam. disitu ada raja ke enam yang mula ber islam, dan juga habib yang menyebarkarkan agama bagi raja dan keluarganya disitu.

KUTAI LAMA berjarak satu setengah jam dari samarinda jika memakai kapal klotok berpenumpang 20 orang. jika cuaca bagus dengan awan menyelimuti sinar mentari, maka berfotolah kita dengan banyak latar. ada jembatan yang belum jadi, kapal rusak dan karam, pabrik semen kayu dan pembuatan kapal, dermaga batu bara dan kandang babi, serta banyak lagi.

sungai mahakam yang kata orang jawa seluas lautan, adalah urat nadi masuk dan keluarnya hasil bumi dan manusia. batu bara keluar, bahan makanan masuk. kapal kecil dan besar mengangkut orang dan barang. perahu ces berpenumnpang satu atau dua orang berseliweran diantara penambang pasir sungai yang kapalnya seperti mau tenggelam

ke KUTAI LAMA adalah menuju sejarah yang sebenarnya kurang terawat. beberapa makam dipelihara, meski dengan ketidakpuasan akan kurangnya perhatian pemerintah daerah. namun sejarah tetaplah baik untuk dilihat, dibicarakan, dan direnungkan. anak-anak sekolah layak untuk datang dan mengerti.

ke KUTAI LAMA berarti melewati kota-kota minyak yang hampir punah. melewati usaha ekspor udang. melewati bakau yang telah banyak kehilangan bekantan.

ke KUTAI LAMA berarti menemui paduan air sungai dan laut. ya, air laut telah masuk jauh ke dalam. namun ini juga berarti ikan-ikan yang beraneka.

saya tak pernah khawatir dengan keadaan. apapun itu, karena sejarah, budaya, dan wisata pasti tetap ber potensi, di KUTAI LAMA.

Rabu, 04 Agustus 2010

mengingat TUHAN

semua hal dalam hidup manusia adalah kebiasaan. meskipun momen momen mendadak bisa muncul namun kebiasaan jua lah yang membentuk manusia. petani miskin yang mendadak kaya karena lahannya di beli oleh perusahaan tambang juga kebanyakan berakhir menjadi petani (yang lebih miskin) karena kebiasaannya tidak pernah tau uang banyak.

kita adalah mahluk kebiasaan, termasuk dalam hal mengingat Tuhan.

membiasakan mengingat Tuhan layaknya membiasakan sembahyang sejak kecil. pada awalnya anak-anak di suruh orang tua melakukan sembahyang seperti orang dewasa pada umumnya. gerakan naik turun nungging dan duduk... terus demikian... hingga waktunya otak mengajukan pertanyaan: begini saja kah sembahyang ?

kebiasaan sembahyang tanpa mengerti makna dari tiap komat-kamit yang dilakukan akan menjadikan ritual itu menjadi tanpa makna. orang menjadi susah menangis ketika melafazkan bait-bait yang mengharukan. kalimat "hanya kepada Mu kami menyembah dan hanya kepada Mu kami minta pertolongan" di awal sembahyang menjadi sebuah kalimat yang terucap begitu saja. tanpa roh, tanpa makna. dan hanya menjadi sebuah 'gugur kewajiban'.

melibatkan pemahaman akan arti dan makna bacaan sembahyang memungkinkan kita untuk lebih dekat dengan Tuhan. bahkan hingga usai sholat.

Tuhan menginginkan kita dekat dengan Nya. supaya kita selalu berterima kasih atas apapun karunia yang hadir. Agar kita tenang menghadapi masalah karena tidak ada yang lebih besar daripada dekat dengan Nya. Agar kita tahu dengan berterima kasih dan sikap tenang menghadapi apapun kita akan diberi Nikmat yang lebih baik dari dunia dan seisinya. "Berterima kasihlah kepada Ku, niscaya akan kutambah nikmat Ku kepada mu".

Berderma dengan uang sebagai bentuk terima kasih pada Tuhan tidaklah harus dibalas dengan uang yang lebih banyak. mungkin saja Tuhan akan membalasnya dengan rasa nikmat dengan harta yang kita punyai melebihi sebelumnya. hidup adalah urusan perasaan. yang kaya belum tentu lebih bahagia dari yang tidak kaya. yang pintar belum tentu lebih bahagia dari yang bodoh. jika kita bersyukur atas apapun yang kita punya saat ini, maka kita lebih bahagia daripada yang lebih berada dari kita.

Mengingat dan berterima kasih pada Tuhan menjadikan kita bahagia... selalu.

Selasa, 03 Agustus 2010

MEMENUHI RUANG IDEALISME

Teman saya seorang pekerja di bidang ‘good governance’. Ia sehari-harinya berkutat dengan aktivitas pekerjaannya. Tidak terlalu peduli dengan tema-tema pembicaraan teman-teman lama yang berhubungan dengan kealumnian maupun satwa liar.
Teman saya mencoba dan berhasil fokus pada aktivitasnya. Dan ia berhasil secara karir maupun insentif finansialnya. Ia FOKUS mendedikasikan pikiran dan tenaganya hanya untuk hal itu. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa ia secara pasti mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk hal itu, dan menyenanginya.

Sementara, ditempat lain, teman saya yang lain senang dengan pekerjaannya sebagai fasilitator masyarakat. Disela pekerjaannya yang mengasyikkan ia selalu iri dengan temannya yang lebih kaya. Dan juga ia selalu menggosip tentang tuan takur maupun konglomerat yang ada di negeri ini. Ia iri namun tak mau beranjak.

Memenuhi ruang idealism kita adalah keasyikan yang luar biasa. Apakah sebagai penjual gudeg, atau penjahit busana muslim, atau juga nelayan di laut lepas. Selama hal itu mengasyikkan, maka senanglah hidup kita. Ketidakcukupan imbalan dalam pekerjaan yang cocok sebenarnya merupakan ketidakbahagiaan yang tersembunyi. Banyak pegawai negeri yang sebenarnya senang dengan jaminan tidak akan dipecat dan mendapat uang pension, namun tetap tidak bahagia dengan pendapatan bulanan yang diraih. Maka muncullah korupsi yang melanda sebagian besar pekerja di sektor pemerintah ini.

Iri dengan tetangga, melihat ketidakadilan financial pada sesama eselon, adanya lahan basah dan kering, menjadikan ketidakbahagiaan secara cepat atau lambat menjadi penyakit jiwa dan raga. Stress, stroke dan banyak lagi hadir. Seperti pejabat penderma yang mendapat kekayaannya dari setoran proyek konsultan. Dikiranya Tuhan tidak tahu sumber kekayaannya. Dan dikiranya dengan argumentasi otak malaikat mau percaya. Hhhhh… dunia dunia.

Maka yang bahagia adalah orang yang gaya hidupnya sesuai dengan pendapatan normalnya. Dan yang lebih bahagia adalah orang yang menjalani pekerjaan yang disukai dan memiliki gaya hidup yang sesuai dengan pendapatan normalnya.

Dan (mungkin) orang yang paling bahagia adalah yang senang dengan pekerjaannya saat ini dan gaya hidupnya sesuai pendapatan normalnya DAN ia juga berupaya lebih maju secara karir dan financial di pekerjaan yang disukainya itu.

SUKAI PEKERJAAN ANDA & HIDUPLAH YANG SESUAI DENGAN PENDAPATAN NORMAL ANDA