semua hal dalam hidup manusia adalah kebiasaan. meskipun momen momen mendadak bisa muncul namun kebiasaan jua lah yang membentuk manusia. petani miskin yang mendadak kaya karena lahannya di beli oleh perusahaan tambang juga kebanyakan berakhir menjadi petani (yang lebih miskin) karena kebiasaannya tidak pernah tau uang banyak.
kita adalah mahluk kebiasaan, termasuk dalam hal mengingat Tuhan.
membiasakan mengingat Tuhan layaknya membiasakan sembahyang sejak kecil. pada awalnya anak-anak di suruh orang tua melakukan sembahyang seperti orang dewasa pada umumnya. gerakan naik turun nungging dan duduk... terus demikian... hingga waktunya otak mengajukan pertanyaan: begini saja kah sembahyang ?
kebiasaan sembahyang tanpa mengerti makna dari tiap komat-kamit yang dilakukan akan menjadikan ritual itu menjadi tanpa makna. orang menjadi susah menangis ketika melafazkan bait-bait yang mengharukan. kalimat "hanya kepada Mu kami menyembah dan hanya kepada Mu kami minta pertolongan" di awal sembahyang menjadi sebuah kalimat yang terucap begitu saja. tanpa roh, tanpa makna. dan hanya menjadi sebuah 'gugur kewajiban'.
melibatkan pemahaman akan arti dan makna bacaan sembahyang memungkinkan kita untuk lebih dekat dengan Tuhan. bahkan hingga usai sholat.
Tuhan menginginkan kita dekat dengan Nya. supaya kita selalu berterima kasih atas apapun karunia yang hadir. Agar kita tenang menghadapi masalah karena tidak ada yang lebih besar daripada dekat dengan Nya. Agar kita tahu dengan berterima kasih dan sikap tenang menghadapi apapun kita akan diberi Nikmat yang lebih baik dari dunia dan seisinya. "Berterima kasihlah kepada Ku, niscaya akan kutambah nikmat Ku kepada mu".
Berderma dengan uang sebagai bentuk terima kasih pada Tuhan tidaklah harus dibalas dengan uang yang lebih banyak. mungkin saja Tuhan akan membalasnya dengan rasa nikmat dengan harta yang kita punyai melebihi sebelumnya. hidup adalah urusan perasaan. yang kaya belum tentu lebih bahagia dari yang tidak kaya. yang pintar belum tentu lebih bahagia dari yang bodoh. jika kita bersyukur atas apapun yang kita punya saat ini, maka kita lebih bahagia daripada yang lebih berada dari kita.
Mengingat dan berterima kasih pada Tuhan menjadikan kita bahagia... selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar