Selasa, 03 Agustus 2010

MEMENUHI RUANG IDEALISME

Teman saya seorang pekerja di bidang ‘good governance’. Ia sehari-harinya berkutat dengan aktivitas pekerjaannya. Tidak terlalu peduli dengan tema-tema pembicaraan teman-teman lama yang berhubungan dengan kealumnian maupun satwa liar.
Teman saya mencoba dan berhasil fokus pada aktivitasnya. Dan ia berhasil secara karir maupun insentif finansialnya. Ia FOKUS mendedikasikan pikiran dan tenaganya hanya untuk hal itu. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa ia secara pasti mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk hal itu, dan menyenanginya.

Sementara, ditempat lain, teman saya yang lain senang dengan pekerjaannya sebagai fasilitator masyarakat. Disela pekerjaannya yang mengasyikkan ia selalu iri dengan temannya yang lebih kaya. Dan juga ia selalu menggosip tentang tuan takur maupun konglomerat yang ada di negeri ini. Ia iri namun tak mau beranjak.

Memenuhi ruang idealism kita adalah keasyikan yang luar biasa. Apakah sebagai penjual gudeg, atau penjahit busana muslim, atau juga nelayan di laut lepas. Selama hal itu mengasyikkan, maka senanglah hidup kita. Ketidakcukupan imbalan dalam pekerjaan yang cocok sebenarnya merupakan ketidakbahagiaan yang tersembunyi. Banyak pegawai negeri yang sebenarnya senang dengan jaminan tidak akan dipecat dan mendapat uang pension, namun tetap tidak bahagia dengan pendapatan bulanan yang diraih. Maka muncullah korupsi yang melanda sebagian besar pekerja di sektor pemerintah ini.

Iri dengan tetangga, melihat ketidakadilan financial pada sesama eselon, adanya lahan basah dan kering, menjadikan ketidakbahagiaan secara cepat atau lambat menjadi penyakit jiwa dan raga. Stress, stroke dan banyak lagi hadir. Seperti pejabat penderma yang mendapat kekayaannya dari setoran proyek konsultan. Dikiranya Tuhan tidak tahu sumber kekayaannya. Dan dikiranya dengan argumentasi otak malaikat mau percaya. Hhhhh… dunia dunia.

Maka yang bahagia adalah orang yang gaya hidupnya sesuai dengan pendapatan normalnya. Dan yang lebih bahagia adalah orang yang menjalani pekerjaan yang disukai dan memiliki gaya hidup yang sesuai dengan pendapatan normalnya.

Dan (mungkin) orang yang paling bahagia adalah yang senang dengan pekerjaannya saat ini dan gaya hidupnya sesuai pendapatan normalnya DAN ia juga berupaya lebih maju secara karir dan financial di pekerjaan yang disukainya itu.

SUKAI PEKERJAAN ANDA & HIDUPLAH YANG SESUAI DENGAN PENDAPATAN NORMAL ANDA

Tidak ada komentar: