Selasa, 11 Mei 2010

PUASA DAN ORANG MISKIN

Orang miskin biasanya makan tidak 3 kali sehari. Jika pagi hari makan, mungkin siang atau malam puasa. Jika siang makan, mungkin pagi atau malam puasa. Jikapun makan pagi siang malam sangat mungkin yang dimakan itu-itu saja atau tidak memenuhi syarat gizi yang normal.

Itulah ciri orang miskin. tak memiliki kepastian untuk makan sesuai kenormalan kuantitas dan kualitasnya. Jadi, salah satu indikator keberhasilan pengurangan orang miskin adalah pada jumlah dan menu makan sekeluarga.

Dalam bulan puasa sebenarnya tidak sulit bagi warga miskin untuk menjalankannya. Mereka terbiasa kurang makan saat bukan bulan puasa. Mereka terbiasa menahan lapar dan haus.

NAMUN ada yang sulit dilakukan oleh orang miskin, yaitu tidak makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Bagaimana mau menahan lapar dan haus saat bekerja diladang yang panas dan memerlukan tenaga ekstra. Bagaimana mau puasa saat harus mencangkul atau memecah batu padas. Bagaimana mau dapat uang kalau tidak bekerja karena khawatir batal puasa.

Bagi pekerja kasar atau memerlukan tenaga fisik ekstra minum dan makan adalah persyaratan yang harus dilakukan. Apalagi dengan kondisi cuaca yang semakin panas dan persaingan usaha yang seperti semakin padat diincar orang.

Tidak ada komentar: